ANDROID DI INDONESIA
A.Latar Belakang
Krisis ekonomi tahun 1998 telah
menghancurkan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Segala sektor dari
yang besar sampai sektor terkecil pun terkena imbasnya dan terancam
kelangsungan hidup usahanya, bahkan para investor asing berduyun-duyun
‘lari’ mencabut bisnisnya di Indonesia. Akibatnya terjadi banyak
pengangguran di mana-mana.
Pemilu 1999 memberikan harapan baru bagi
dunia bisnis di Indonesia. Iklim usaha di Indonesia berangsur-angsur
pulih. Hal ini juga tidak terlepas karena stabilitas negara yang membaik
sehingga gairah investasi muncul kembali. Tatanan perekonomian kembali
stabil meskipun kurs rupiah sudah sangat turun dibandingkan sebelum
terjadinya krisis. Daya beli masyarakat meningkat lagi dan bisnis-bisnis
baru banyak bermunculan.
Di awal millennium ke-21 ini, bisnis di
Indonesia tumbuh dengan pesat. Banyak pelaku-pelaku bisnis baru bermain
di berbagai segmen pasar konsumen. Paling banyak sektor yang berkembang
secara dominan adalah sektor telekomunikasi dan waralaba (franchise).
Sektor telekomunikasi bisa berkembang pesat karena kemajuan teknologi global khususnya di bidang handphone dan internet.
Bidang internet juga menunjukkan grafik
kemajuan pesat. Banyak orang kini dalam berbisnis tidak bisa terpisahkan
dengan dunia internet bahkan bidang usahanya adalah di dalam dunia maya
internet. Hal ini otomatis memberikan peluang bisnis bagi pebisnis
untuk berusaha diantaranya dalam jasa warnet.
Sektor lain yang berkembang pesat adalah
sektor bisnis waralaba. Maraknya bisnis seperti ini dikarenakan
masyarakat yang mempunyai dana ingin berusaha tetapi tidak susah-susah
memulai dari nol. Berbisnis dengan cara ini dianggap lebih mudah dan
menguntungkan.
Bisnis lain yang berkembang pesat pada
periode 1999-2008 adalah bisnis properti terutama di kota-kota besar.
Bisnis properti ini juga merambah kalangan menengah ke bawah yaitu
bisnis perumahan.dan pendirian kios-kios murah. Masyarakat menengah ke
bawah juga diberi kesempatan agar mampu mengembangkan usaha bisnisnya.
Namun meliahat kenyataan yang ada di lapangan, bisnis-bisnis itu
sebagian besar masih dikuasai pelaku lama. Pelaku baru memang ada,
tetapi kuantitas bisnisnya cenderung stagnan.
.
Di dalam dunia usaha di Indonesia, jenis
yang paling banyak digiatkan masyarakat adalah usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM). Hal ini terbukti dari seluruh unit usaha di Indonesia
yang mencapai 45,7 juta unit usaha (2006), 98% masyarakat bergerak dalam
sektor UMKM. Sektor yang paling banyak dilirik adalah jenis usaha
berdagang di pasar, warung kaki lima, usaha kerajinan dan produksi
barang dalam skala kecil sampai dengan menengah.
B. Sejarah Android
Kerjasama dengan Android Inc.
Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan
Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika
Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya
Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak
yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak
pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak
memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin
Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung
oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang
bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.
2007-2008: Produk awal
Sekitar September 2007 sebuah studi
melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler
(akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar
GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini
diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari
2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota
baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros
Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd,
Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring
pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana
mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi
kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai
pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem
operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008.
Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit
terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Android
Android adalah sistem operasi untuk aplikasi mobile yang berbasis
Linux. Operating System Android ini di keluarkan oleh Google untuk
menyaingi Windows, Apple dan pesaing-pesaingnya. Melihat pasar mobile
yang begitu cepat maka Google melihat suatu peluang bisnis yang besar
dan Google sangat berambisi untuk ikut di dalam persaingan teknologi
mobile phone ini.Android itu sendiri adalah sebuah aplikasi open source yang memungkinkan untuk pengguna membuat sendiri dan mengembangkan aplikasi android tersebut.
B. Perkembangan Android
Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android
versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada
aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan
dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali
merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software
Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan
termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni
kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah
video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan
Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset
Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan
dengan sistem.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September
dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding
sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur
lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang
akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA /
EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial
kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua
ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan
ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan
adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan
UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru,
dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan
perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan
kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan).
Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi
terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih
50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin
bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang
berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi
Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android
adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam
situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android
asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2
(Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi
sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan
aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine
yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada
browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot
portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3
(Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari
Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming),
peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface)
didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru
(reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost),
dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah
kamera yang lebih dari satu.
Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk
tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User
Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk
tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi
perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat
dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet
dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat
tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk
pasar Indonesia pada Mei 2011.
Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011,
membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru
termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan
penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat
tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi
dengan menggunakan NFC.
C. Perkembangan Android di Indonesia
Seiring dengan berkembangnya teknologi
informasi menyebabkan semakin banyak orang mengerti akan pentingnya
fungsi komputer dalam membantu pekerjaan mereka. Saat ini perkembangan
komputer telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang diantaranya
bidang Politik, Ilmu Pengetahuan, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan
Kesehatan. Perkembangan teknologi informasi, selain perkembangan
aplikasi desktop pada komputer juga meliputi perkembangan aplikasi
mobile. Seperti yang kita ketahui saat ini, kebutuhan manusia tidak
pernah terbatas seperti kebutuhan komunikasi salah satunya. Sehingga,
handphone yang kita kenal sebagai alat telpon (komunikasi) genggam
semakin berkembang pesat dengan aplikasi-aplikasi terbaru dan bermanfaat
untuk kebutuhan manusia di saat ini.
Semakin berkembang aplikasi mobile maka,
terciptalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat
mobile berbasi linux yaitu android. Pada awalnya sistem operasi ini
dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada
tahun 2005. Dalam usaha untuk mengembangkan Android, pada tahun 2007
dibentuklah Open Handset Alliance(OHA), sebuah konsorsium dari beberapa
perusahaan dengan tujuan untuk mengembangkan standar terbuka untuk
perangkat mobile. Kelebihan dari android sendiri bagi para pengembang
aplikasi mobile adalah dengan software Development Kits (SDK) yang
lengkap, dilengkapi dengan emulator yang membantu untuk menguji coba
aplikasi yang dibuat serta dokumentasi yang lengkap. Serta tidak ada
biaya lisensi untuk memperoleh SDK ini. Android merupakan pilihan yang
tepat untuk pengembang.
Selain dari segi pengembang aplikasi
mobile, android juga mempunyai kelebihan dari sisi pengguna android
(user). Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk
pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak
membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API yang
disediakan menawarkan akses ke hardware maupun data-data ponsel
sekalipun, atau data system sendiri. Bahkan pengguna dapat menghapus
aplikasi inti dan menggantikannya dengan aplikasi pihak ketiga.
Disinilah yang membuat OS android berbeda dengan OS mobile lainnya. User
dapat dengan mudah mendapatkan berbagai aplikasi yang uptodate,hanya
tinggal mendownload saja. Sehingga user dapat dengan leluasa
menggunakan aplikasi pihak ketiga. Contohnya ada beberapa aplikasi yang
sudah siap untuk di download oleh user android seperti mapping,
pariwisata, cara memasakdengan resep jitu dll. Aplikasi-aplikasi
tersebut merupakan aplikasi pihak ketiga yang dikembangkan oleh
pengembang menggunakan android. Jadi android mempunyai kelean bagi
bihara pengembang aplkasi-aplikasi mobile (aplikasi pihak ketiga) dan
juga sebagai pengguna mobile android dapat dengan mudah mendapatkan
berbagai aplikasi pihak ketiga tersebut. Cukup dengan mendownload nya di
tempat browser yang tersedia di mobile tersebut.
Berdasarkan kelebihan android seperti
yang telah di sebutkan di atas maka, kini saya akan membahas
perkembangan android khusus di Negara Indonesia yaitu, pasar Android di
Indonesia akan berkembang seiring dari banyaknya operator selular dan
Produsen smartphone gencar menyuarakan Open source Android. Pangsa Pasar
smartphone Indonesia yang besar memungkinkan smartphone yang murah dan
mempunyai feature yang lengkap sesuai dengan karateristik dari
masyarakat Indonesia
Saat ini kita bahas salah satu operator
yang gencar menyuarakan android yaitu Indosat. Pada bulan Maret lalu
Indosat melakukan road show di 7 kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang,
Jogyakarta, Malang, Surabaya, dan Makassar. Indosat memperkenalkan
Teknologi smartphone yang mempermudah komunikasi, tampilan yang menarik,
serta aplikasi yang mudah dioperasikan. Dalam Road Show ini Indosat
juga melakukan seminar dan edukasi kepada pengunjung. Dalam seminar ini,
pengunjung bisa lebih mengetahui apa itu Android, sejarah, kelebihan
serta platform dan variasi aplikasi yang dimiliki. Apa yang dilakukan
Indosat akan diikuti oleh operator selular lain yang melihat potensi dan
peluang bisnis dari Open Source Android ini.
Disamping operator selular yang gencar,
banyaknya komunitas programmer yang menyuarakan Android membuat
perkembangan Andorid di sini menjadi cepat. Seperti komunitas
Android-Indonesia
Pada saat ini, perkembangan android di
Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya smartphone yang telah beredar di
Indonesia dan keinginan berbagai produsen smartphone tersebut untuk
memangkas biaya produksi sehingga menghasilkan produk smartphone yang
berkualitas dan mempunyai harga jual yang lebih terjangkau daripada
menggunakan OS yang lainnya. Persebaran smartphone berandroid di
Indonesia yang besar memungkinkan smartphone yang murah dan mempunyai
feature yang lengkap sesuai dengan karateristik dari masyarakat
Indonesia.
Penyebab mengapa Android dapat berkemban cepat di Indonesia.
1. Update rutin
Android selalu melakukan update secara
terus menerus, melakukan perbaikan perbaikan berbagai bugs dan
penambahan fitur yang menjadikan OS semakin lebih bagus dari versi
sebelumnya.
2. Open source
Android adalah OS open source yang gratis
jadi dilihat dari segi harganya akan lebih murah daripada smartphone
yang ber OS tidak gratis, disamping itu OS android memungkinkan para
programmer programmer untuk mengembangkan atau membuat aplikasi berbasis
Android.
3. Didukung oleh Vendor Kelas Atas
Dukungan penuh dari vendor-vendor kelas
atas seperti Samsung, HTC, Motorola dll dalam menghasilkan smartphone
yang berkelas akan membantu menaikkan pamor android.
4. Merek Google
Reputasi Google yang tidak diragukan
lagi menjadi keunggulan tersendiri bagi Android. Hal ini membuat
konsumen yakin bahwa OS Android adalah OS yang benar benar bagus dan
berkualitas.
5. User Friendly
Teknologi layar sentuh, membuat mudah dalam penggunaannya serta didukung oleh tampilan yang menarik.
D. Prospek Perkembangan Luar Biasa Android di Indonesia
Sekitar dua tahun yang lalu ketika
pertama kali telepon genggam berbasis Android resmi masuk di Indonesia,
harganya masih sangat mahal dan produknya pun masih langka. Sekarang
keadaannya sudah sangat berbeda. Banyak vendor baik lokal maupun luar
memasarkan berbagai macam handset berbasis Android di Indonesia. Harga
dan jenisnya pun bervariasi, mulai dari yang low-end, berharga di bawah
Rp 1 juta, hingga yang high-end dengan harga di atas Rp 5 juta.Fenomena
yang menarik adalah handset Android yang berharga murah. Dengan masuknya
berbagai jenis handset murah berbasis Android di Indonesia, Android
makin menyentuh para konsumen yang berdaya beli rendah seperti
mahasiswa. Masyarakat pun sekarang makin mudah untuk mencoba berbagai
teknologi baru yang disajikan oleh Android karena harganya yang makin
terjangkau dan jenisnya yang semakin beragam.
Handset Android dengan segala daya
tariknya berpotensi menggeser pasar telepon genggam yang ada di
Indonesia saat ini. Bukan tidak mungkin produk ini akan menjadi handset
“sejuta umat” berikutnya di Indonesia.Hal ini tentu membuka peluang baru
bagi para pengembang aplikasi mobile yang ingin menargetkan kepada
pasar lokal. Ditambah dengan dukungan sistem pembayaran aplikasi
berbayar serta berbagai jenis jasa mobile advertising yang tersedia,
para pengembang aplikasi mempunyai banyak opsi untuk menjual aplikasi
Android yang mereka kembangkan.
Kesempatan untuk menghasilkan pemasukan
dari mengembangkan aplikasi Android pun semakin terbuka lebar bagi para
pengembang lokal. Salah satu kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan
untuk menjual dan memperkenalkan karya mereka ke dunia luar adalah
dengan mengikuti berbagai kompetisi. Salah satu yang sedang berlangsung
saat ini adalah kompetisi pengembangan aplikasi Android yang
diselenggarakan IDBYTE bersama Qualcomm dan HTC, “IDBYTE Android Mobile
Applications Development Competition”.Kompetisi ini mengajak para
pengembang aplikasi mobile lokal, terutama yang berbasis Android, untuk
mengajukan karya terbaik mereka terutama yang bertema pariwisata. Para
pengembang aplikasi Android lokal bisa memanfaatkan momentum ini untuk
membuat dan memasarkan aplikasi mereka ke pasar yang lebih luas. Yang
diperlukan hanyalah kemauan, kerja keras, dan kreativitas, sehingga
momentum ini bisa dioptimalkan demi kemajuan industri digital Indonesia
E. Android dan Peluang Bagi Para Pengembang Aplikasi Lokal
Popularitas Android terus bertumbuh,
bukan hanya dari jumlah perangkat yang mengadopsi platform ini, tetapi
juga para operator telekomunikasi yang mulai memberikan fokus yang lebih
pada platform opensource yang dikembangkan Google ini.
Beberapa waktu yang lalu, Kompas memuat
artikel yang memberitakan bahwa kini Telkom dengan produk Flexi mereka
akan mulai menyasar para konsumen yang tertarik dengan Android, dengan
menyediakan Android untuk pengguna CDMA pertama yang bekerjasama dengan
beberapa vendor ponsel lewat sistem bundling.
Kompas juga menuliskan bahwa, Flexi
menggandeng 150 mitra penyedia konten dan akan meluncurkan Flexi Market
yang nantinya bisa ditemukan di Android Market. Aplikasi ini dikabarkan
akan dirilis bulan September ini.
Melihat perkembangan ini, saya mencoba
melakukan wawancara via email dengan Agus Hamonangan, sebagai founder
dari ID-Andorid, untuk melihat bagaimana pandangan beliau atas
perkembangan dari Flexi ini, dan secara keseluruhan tentang perkembangan
yang terjadi di komunitas pengembang Android di Indonesia.
Tentang Android Flexi (kita sebut saja
demikian), Agus Hamonangan mengatakan bahwa, perkembangan ini akan
sangat baik untuk menunjang perkembangan pengembang Android lokal dan
memenuhi kebutuhan aplikasi dengan rasa lokal yang dibutuhkan oleh
pengguna, perkembangan yang dilakukan Flexi ini adalah sebuah peluang
dan juga tantangan, “sebab aplikasi yang ada di android market
kebanyakan gratis, para pengembang lokal harus bisa menemukan bisnis
model yang menarik dan menguntungkan”.
Model bisnis bisa menjadi hal yang serius
bagi para pengembang, produk yang dikembangkan oleh para pengembang
tentu harus diganti dengan pemasukan untuk membiayai produksi
pengembangan aplikasi lain, model usaha yang biasanya dijalankan oleh
pengembang antara lain, aplikasi yang bersifat gratis bisa berperan
sebagai portofolio untuk mengejar proyek yang didasarkan dari keahlian
para pengembang atas aplikasi yang mereka kembangkan atau dengan sistem
mobile advertising.
Ditambahkan juga oleh Mas Agus bahwa
semakin menjamurnya platform Android di tanah air, maka akan dibutuhkan
aplikasi lokal yang memang khusus dibuat oleh pengembang lokal, dimana
pengembang lokal ini harus siap bersaing juga dengan pengembang dari
luar negeri.
Untuk masalah konsumen juga memberikan
persoalannya tersendiri, beberapa kali saya sendiri diberi pertanyaan
oleh teman-teman disekitar saya tentang apa itu Android dan apa
keunggulan yang ditawarkannya, ini menjelaskan bahwa konsumen ternyata
belum semuanya paham tentang keungulan dan layanan yang ditawarkan oleh
Andorid.
Untuk permasalahan ini, Mas Agus
mejelaskan bahwa, “mungkin mindset kebanyakan masyarakat kita selama ini
adalah opensource itu susah, ribet, dll. Untuk itulah dibutuhkan
sosialisasi Android yang melibatkan 4 pihak: Google, vendor ponsel,
operator/telco, komunitas ID-Android.”
Lalu bagaimana dengan perkembangan
developer Android lokal sekarang ini, dan hubungannya tentang pendapatan
yang mereka dapatkan? Mas Agus menjelaskan bahwa tantangan yang harus
dihadapi oleh pengembang aplikasi lokal adalah, apakah mereka siap atau
tidak untuk menghadapi pengembang luar yang aplikasinya keren dan juga
gratis.
“Hemat saya developer lokal harus mulai
dari dalam, artinya bikin aplikasi lokal yang berguna bagi user
Indonesia. Baru bikin aplikasi yang global dan keren, agar siap beradu
di pasar aplikasi global. Bisnis modelnya kedepan adalah “MOBILE
ADVERTISING” yang bisa jalan disetiap aplikasi yang kita bikin.”
Mas Agus juga menjelaskan bahwa peluang
bagi pengembang aplikasi lokal juga masih terbuka lebar, baik di pasar
lokal maupun international, tetapi tidak terlepas juga dari tantangan
serta kesulitan yang biasanya muncul bagi pengembang lokal, berikut
penjelasan Mas Agus:
1. Untuk aplikasi yang ditaruh di Android
market, tantangannya adalah belum adanya payment gateway dari
Indonesia, sehingga kita hanya bisa download aplikasi gratis.
2. Untuk aplikasi yang ditaruh di “local
app store” kurang menariknya pembagian. Share hasil penjualan aplikasi,
para developer lokal kebagian kecil sekitar 50%, Operator 30% dan CP
20%.
Harusnya peran Content Provider (CP) ditiadakan, langsung saja
local app storel itu diurus operator, sehingga pembagian bisa 80% untuk
pengembang dan 20% untuk Operator.
Masih berhubungan dengan konsumen, meski
sudah banyak pendekatan langsung pada konsumen, baik itu yang dilakukan
oleh vendor ponsel, perusahaan telekomunikasi ataupun para pengembang
sendiri, memang masih butuh waktu bagi Android bisa dikenal dan terutama
digunakan oleh masyarakat yang lebih luas.
Beberapa hari yang lalu saya mencoba
untuk memperhatikan toko-toko penjualan ponsel di salah satu pusat
pertokoan ponsel di Bandung, beberapa ‘hiasan’ atau banner iklan di
toko-toko tersebut masih didominasi oleh pajangan atau iklan BlackBerry,
yang memang kini menjadi ponsel populer, namun dominasi ini sepertinya
akan mulai berubah, salah satunya adalah dengan akan semakin banyak
muncul ponsel-ponsel Android yang menyasar pengguna menengah-bawah, dan
tentu saja komunitas para pengembang juga akan memegang peranan penting,
seiring dengan tren kedepan perangkat bergerak dan telekomunikasi yang
akan menitikberatkan pada konten, bukan lagi tarif telepon.
Bagaimana dengan pendapat Anda tentang
perkembangan Android di tanah air? Apakah Anda juga salah satu
pengembang Android, bagaimana pengalaman Anda mengembangkan aplikasi
Android? Dan bagaimana pendapat Anda tentang platform ini dalam waktu
kedepan?
PENUTUP
A. Kesimpulan
Android adalah sistem operasi untuk
aplikasi mobile yang berbasis Linux. Android itu sendiri adalah sebuah
aplikasi open source yang memungkinkan untuk pengguna membuat sendiri
dan mengembangkan aplikasi android tersebut.
Penyebab mengapa Android dapat berkemban cepat di Indonesia.
1. Update rutin
Android selalu melakukan update secara terus menerus.
2. Open source
Android adalah OS open source yang gratis
jadi dilihat dari segi harganya akan lebih murah daripada smartphone
yang ber OS tidak gratis.
3. Didukung oleh Vendor Kelas Atas
Dukungan penuh dari vendor-vendor kelas atas.
4. Merek Google
Reputasi Google yang tidak diragukan lagi menjadi keunggulan tersendiri bagi Android.
5. User Friendly
Teknologi layar sentuh, membuat mudah dalam penggunaannya serta didukung oleh tampilan yang menarik.
Handset Android dengan segala daya
tariknya berpotensi menggeser pasar telepon genggam yang ada di
Indonesia saat ini. Bukan tidak mungkin produk ini akan menjadi handset
“sejuta umat” berikutnya di Indonesia.Hal ini tentu membuka peluang baru
bagi para pengembang aplikasi mobile yang ingin menargetkan kepada
pasar lokal. Ditambah dengan dukungan sistem pembayaran aplikasi
berbayar serta berbagai jenis jasa mobile advertising yang tersedia,
para pengembang aplikasi mempunyai banyak opsi untuk menjual aplikasi
Android yang mereka kembangkan. Sehingga kesempatan untuk menghasilkan
pemasukan dari mengembangkan aplikasi Android pun semakin terbuka lebar
bagi para pengembang lokal.
DAFTAR PUSTAKA
http://android-developers.blogspot.com/2011/12/android-403-platform-and-updated-sdk.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi)
http://www.infoteknologi.com/selular/apa-itu-android/
http://ictfiles.com/column/2010/04/20/android_dan_perkembangannya
http://ictfiles.com/column/2010/04/20/android_dan_perkembangannya
http://www.android-indonesia.com
http://tekno kompas com/read/2011/06/21/14144268/
http://karimahpatryani.wordpress.com/2011/01/03/perkembangan-bisnis-indonesia/
http://ariesre.wordpress.com/2011/01/31/pengaruh-dan-peranan-ti-terhadap-perkembangan-bisnis-online-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar