Minggu, 23 Maret 2014

PARAGRAF INDUKTIF

INDUKTIF


Generalisasi
            Generalisasi adalah suatu penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individu untuk menurunkan suatu inferenso yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi. Pola piker generalisasi bukan hanya kita pelajari saat bersekolah tapi juga kita pelajari dalam menghadapi masalah dimana setiap ada masalah manusia cenderung menyimpulkan dari fenomena-fenomena yang pernah dialami.
Contoh :
Dengan tersenyum kita mendapatkan pahala, saling berbagi juga mendapatkan pahal, apalagi membantu sesame ciptaan Allah juga akan mendapat pahala. Jadi banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendapat pahala.

Hipotesis dan Teori
            Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau ekspremien. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh :
            Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudian  hjan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut dengan hipotesis.
            Teori adalah serangkaian bagian atau variable, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variable, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikira teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan pernyataan hubungan dan saling berhubungan. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

Analogi
            Analogi dalam ilmu bahsa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh :
            Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Indonesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia. Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Begitulah juga keadaan tindak korupsi di Negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.

Hubungan Kausal
            Hubungan kausal atau disebut juga dengan hubungan sebab akibat adalah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagasan, ide, atau permasalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Contoh :
            Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku. Menitikkan air mata lagi. Ia menangis karena sedang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya di rumah.
            Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu dan ibunya di pasar. Mereka menghampiriku, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hati yang lalu.

Induksi Dalam Metode Eksposisi
            Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi untaian atau enjelasan tentang suatu topic dengan tujuan member informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi untaian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparn proses.
Langkah menyusun eksposisi :
·         Menentukan topic/tema
·         Menetapkan tujuan
·         Mengumpulkan data dari berbagai sumber
·         Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
·         Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi

Sumber :
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/07/contoh-generalisasi-paling.html
http://rhyaria.blogspot.com/2011/03/contoh-dari-kalimat-generalisasi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/08/contoh-paragraf-analogi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analogi
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/
http://m-eko-febrianto.blogspot.com/2010/11/penalaran-deduksi-dan-induksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar