DESKRIPSI
Deskripsi adalah salah
satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan
tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung
mengalaminya sendiri [1]
Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan
pengalaman peneliti lain, sehingga mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan
kontrol terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deskripsi menegaskan sesuatu,
seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, bagaimana rasanya,
dan sebagainya. Deskripsi yang detail diciptakan dan dipakai dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.
Saat data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulannya
lebih disajikan dalam angka-angka
maka hal ini dinamakan penelitian kuantitatif.
Sebaliknya, apabila data, deskripsi, dan analisis kesimpulannya disajikan dalam
uraian kata-kata maka dinamakan penelitian kualitatif[2] .
tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan untuk
menjelaskan sebuag objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh pendapat
pendapat pengarang di dalam deskripsi tsb
Pengertian Penelitian Deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982 :
119). Penelitian Deskriptif ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada
penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel
penelitian. Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkan
peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,
mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas
universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga
merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.
Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya.
Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian
deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan. Pertama, dari
pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan
dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia.
Di samping kedua alasan tersebut di atas, penelitian deskriptif pada
umumnya menarik bagi para peneliti muda, karena bentuknya sangat sederhana
dengan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks.
Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini
sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya
dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok
anak, maupun perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat
dikembangkan ke arah penenelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang
spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian seting alami
fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau
dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih
kompleks.
Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses
dan sadar yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga
memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat
menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai
contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti
signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan
secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilakukan untuk
mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan
peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang
terjadi saat ini. Dengan penelitian deskriptif, memungkinkan peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau
asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antar variabel.
Keunikan yang ada pada
metode penelitian deskriptif antara lain seperti berikut :
1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh
responden yag sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, terkadang dalam
pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para
observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih
dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang
diinginkan secara objektif dan reliable.
3. Penelitian deskriptif juga membutuhkan permasalahan yang harus
diindentifikasi dan dirumuskan dengan jelas, agar peneliti tidak mengalami
kesulitan dalam menjaring data ketika di lapangan.